Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Setiap muslim yang mencintai Rasulullah Saww dan berjalan pada landasan risalahnya, pasti mengenal Ahlulbait, sebutan yang benderang, nama yang tercinta dan keagungan yang abadi di angkasa sejarah dan ufuk Al-Quran. Itu bisa dilihat sejak wahyu Al-Quran menganugrahi Ahlulbait, dengan sebutan istimewa dan penamaan nyang penuh berkah itu di kalangan manausia.
Setiap muslim yang mencintai Rasulullah Saww dan berjalan pada landasan risalahnya, pasti mengenal Ahlulbait, sebutan yang benderang, nama yang tercinta dan keagungan yang abadi di angkasa sejarah dan ufuk Al-Quran. Itu bisa dilihat sejak wahyu Al-Quran menganugrahi Ahlulbait, dengan sebutan istimewa dan penamaan nyang penuh berkah itu di kalangan manausia.
“sesungguhnya Allah berkehendak untuk melenyapkan kekotoran dari kalian
wahai Ahlulbait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya”
(Al-Ahzab:33)
sebab
turunya ayat ini, terbentuk sebuah lintasan dan haluan dalam Islam. Al-Quran
mengarahkan pandangan kepadanya, dan menjelaskan peran Ahlulbait sebagai pionir
sekaligus pemimpin. Al-Quran juga menghususkan mereka sebagai pribadi-pribadi
yang kesucianya di kehendaki Allah.
Fenomena ini
memiliki arti yang luar biasa bagi kehidupan sejarah dan peradaban umat
manusia, dari dimensi ilmu dan pengetahuan keislaman ataupun eksistensi dan
logika islam.
Selain itu,
Al-Quran juga menetapkan bagi mereka posisi tertinggi dalam keunggulan dan
memastikan bagi mereka tingkatan teratas kelayakan untuk kepemimpinan dalam
kehidupan sosial Islam. Filsafatnya yang universal, dapat kita temui dalam
kehidupan kita.
Allah berfirman:
“sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disis Allah adalah yang
paling bertakwa.” (-AlHujurat:13)
Sebelum itu Al-Quran juga mengatakan:
“sesungguhnya Allah berkehendak melenyapkan kekotoran dari kalian wahai
Ahlulbait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya” (Al-Ahzab:33)
Siapapun yang membaca Al-Quran dan sunnah Rasulullah Saww, dia pasti menemukan posisi yang istimewa dan eksklusif bagi Ahlulbait. Posisi yang di akui oleh pembesar-pembesar umat, ulama, mufassirin, perawi hadis, sejarawan, dan fuqoha’ dari setiap golongan dan aliran.
Dalam Kitab-kitab hadis, sirah, tafsir, sastra, biografi (manaqib), yang
selama ini telah banyak menonjolkan tingkatan khas dan pentingnya Ahlulbait.
Sebagimana kita ketahui bahwa
Ahlulbait telah mengemban ilmu, taqwa, dan kemuliaan. Juga bertahan pada
kebenaran dan melawan setaiap kezoliman dan penindasan dengan ilmu ataupun
padang. Maka, kaum muslimin sepakat bahwa tiada seorang-pun dari umat ini yang
mengantongi kemuliaan dan keistimewaan sebagaimana yang telah di khususkan oleh
Allah SWT bagi Ahlulbait. Hanya merekalah yang disuscikan dari kekotoran dan
dosa oleh Allah SWT dalam Al-Quran.
Kecintaan,
hanya terhadap mereka diwajibkan bagi setiap umat muslim. Karena mencintai
mereka adalah suatu kewajiban dan menjadi hak bagi Rasulullah Saww.
Sebagaimana Al-Quran menyebutkan:
“katakanlah (bahwa), aku (Nabi) tidak meminta upah sedikitpun dari
kalian, kecuali mencintai Al-Qurba (Ahlulbaitku). Barang siapa yang mengerjakan
kebaikan, akan kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikanya itu.” (Asy-yura:23)
Allah SWT juga
menghusukan kewajiban bershalawat kepada mereka
bersama Rasulullah Saww dalam shalat lima waktu.
Ayat Al-Quran:
¨
“ sesungguhnya Allah
dan para malaikatNya bershalawat untuk
Nabi. Wahai orang-orng yang beriman, bershalawtlah kalian untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadnya.” (Al-Ahzab: 56)
Ketika ayat
itu turun, Raswulullah Saww, mengajarkan kepada umatnya bagiaman cara
bershalawat kepada beliau dan keluarganya.
Lalu Salah satu dari shabat beliau bertanya: “bagaimana kami bershalawat
kepadamu Wahai Rasulullah??”
Belliau menjwab, ucapkanlah: “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad kama shallaita ‘ala
Ibrahim wa ali Ibrahim innaka Mamidun Majid”.
Tiada di antara
umat ini yang memiliki keistimewaan dan keunggulan seperti ini. Dengan
demikian, kita dapat memahami keunggulan Ahlulbait dan kedudukan mereka,
kewajiban mencintai mereka, mengikuti mereka, dan berjalan pada ajaran mereka.
Al-Quran
tidak menyanjung Ahlulbait kecuali untuk misi ideologis, mengajak setiap muslim
untuk merenungkan dan mengenal para pionior (Ahlulbait) sekaligus
pembimbing yang telah di karunia posisi
kepemimpinan bagi umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar