Sabtu, 20 Oktober 2012

Pengenalan Ahlulbait Nabi Saww


 Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Setiap muslim  yang mencintai Rasulullah Saww dan berjalan pada landasan risalahnya, pasti mengenal Ahlulbait,  sebutan yang benderang, nama yang tercinta dan keagungan yang abadi di angkasa sejarah dan ufuk Al-Quran. Itu bisa dilihat sejak wahyu Al-Quran menganugrahi Ahlulbait, dengan sebutan istimewa dan penamaan nyang penuh berkah itu di kalangan manausia.
Sebagaimana firman Allah SWT:
  
“sesungguhnya Allah berkehendak untuk melenyapkan kekotoran dari kalian wahai Ahlulbait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya”  (Al-Ahzab:33)
            sebab turunya ayat ini, terbentuk sebuah lintasan dan haluan dalam Islam. Al-Quran mengarahkan pandangan kepadanya, dan menjelaskan peran Ahlulbait sebagai pionir sekaligus pemimpin. Al-Quran juga menghususkan mereka sebagai pribadi-pribadi yang kesucianya di kehendaki Allah.
            Fenomena ini memiliki arti yang luar biasa bagi kehidupan sejarah dan peradaban umat manusia, dari dimensi ilmu dan pengetahuan keislaman ataupun eksistensi dan logika islam.
            Selain itu, Al-Quran juga menetapkan bagi mereka posisi tertinggi dalam keunggulan dan memastikan bagi mereka tingkatan teratas kelayakan untuk kepemimpinan dalam kehidupan sosial Islam. Filsafatnya yang universal, dapat kita temui dalam kehidupan kita.
Allah berfirman:
 
“sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disis Allah adalah yang paling bertakwa.” (-AlHujurat:13)
           
 Sebelum itu Al-Quran juga mengatakan:
“sesungguhnya Allah berkehendak melenyapkan kekotoran dari kalian wahai Ahlulbait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya” (Al-Ahzab:33)

Siapapun yang membaca Al-Quran dan sunnah Rasulullah Saww, dia pasti menemukan posisi yang istimewa dan eksklusif bagi Ahlulbait. Posisi yang di akui oleh pembesar-pembesar umat, ulama, mufassirin, perawi hadis, sejarawan, dan fuqoha’ dari setiap golongan dan aliran.
Dalam Kitab-kitab hadis, sirah,  tafsir, sastra, biografi (manaqib), yang selama ini telah banyak menonjolkan tingkatan khas dan pentingnya Ahlulbait.
Sebagimana kita ketahui bahwa Ahlulbait telah mengemban ilmu, taqwa, dan kemuliaan. Juga bertahan pada kebenaran dan melawan setaiap kezoliman dan penindasan dengan ilmu ataupun padang. Maka, kaum muslimin sepakat bahwa tiada seorang-pun dari umat ini yang mengantongi kemuliaan dan keistimewaan sebagaimana yang telah di khususkan oleh Allah SWT bagi Ahlulbait. Hanya merekalah yang disuscikan dari kekotoran dan dosa oleh Allah SWT dalam Al-Quran.
            Kecintaan, hanya terhadap mereka diwajibkan bagi setiap umat muslim. Karena mencintai mereka adalah suatu kewajiban dan menjadi hak bagi Rasulullah Saww.
Sebagaimana Al-Quran menyebutkan:

 
“katakanlah (bahwa), aku (Nabi) tidak meminta upah sedikitpun dari kalian, kecuali mencintai Al-Qurba (Ahlulbaitku). Barang siapa yang mengerjakan kebaikan, akan kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikanya itu.” (Asy-yura:23)
            Allah SWT juga menghusukan kewajiban bershalawat kepada mereka  bersama Rasulullah Saww dalam shalat lima waktu.
Ayat Al-Quran:
¨  
“ sesungguhnya Allah dan para malaikatNya  bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orng yang beriman, bershalawtlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadnya.” (Al-Ahzab: 56)
            Ketika ayat itu turun, Raswulullah Saww, mengajarkan kepada umatnya bagiaman cara bershalawat kepada beliau dan keluarganya.  Lalu Salah satu dari shabat beliau bertanya: “bagaimana kami bershalawat kepadamu Wahai Rasulullah??”
Belliau menjwab, ucapkanlah: “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ali Ibrahim innaka Mamidun Majid”.
           
            Tiada di antara umat ini yang memiliki keistimewaan dan keunggulan seperti ini. Dengan demikian, kita dapat memahami keunggulan Ahlulbait dan kedudukan mereka, kewajiban mencintai mereka, mengikuti mereka, dan berjalan pada  ajaran mereka.
            Al-Quran tidak menyanjung Ahlulbait kecuali untuk misi ideologis, mengajak setiap muslim untuk merenungkan dan mengenal para pionior (Ahlulbait) sekaligus pembimbing  yang telah di karunia posisi kepemimpinan bagi umat.

Tidak ada komentar: